Bangsa Roma terkenal cerdas sehingga mampu merancang banyak alat muktahir yang sulit kadaluwarsa, bahkan hasil desainnya masih relevan dengan zaman sekarang pada agen sejarah dunia. Tidaklah mengherankan apabila bangsa Roma selalu terdepan dalam peradaban, hal ini sekaligus membuat rakyatnya hidup makmur serta bangsa lain menyeganinya.
Penemuan penting telah banyak sekali orang Romawi hasilkan berkat jerih payah Pemikiran Rakyat Romawi brilian kelompok cendikiawannya begitu termashyur sampai seluruh bumi. Kembali menuju beratus-ratus hingga ribuan tahun lamanya, terdapat perlombaan inovasi penciptaan dari semua suku tersebar seluruh dunia tanpa pilih-pilih seperti asal usul warga roma yang menjadi warga italia.
Pemikir besar dari Roma merupakan pionir serta pelopor ilmu rancang bangun termasuk arsitektural revolusioner pendobrak teknik pembangunan pada masanya. Bangunan membulat di setiap sisinya terpancar dari misalnya Colloseum, berbagai jembatan, selokan, sampai bangunan hiburan berupa teater.
Trajan Market di pusat kota Roma, Italia tidak ketinggalan mengadopsi gaya bangunan melengkung meskipun ia menerima hantaman Slot Gacor keras majunya teknologi. Di samping penggunaan pondasi tebal dan kokoh, terbukti rancang bangun melengkung andalan bangsa Roma masih kuat berdiri tanpa kurang apapun juga.
Para jenius asal Roma juga kepikiran menciptakan selokan yang termasuk ke dalam sistem sanitari perdana buatan umat manusia sepanjang sejarah. Kaisar Roma zaman dahulu merupakan pionir pengelola siklus limbah rumah tangga menuju selokan sehingga menjadi role model bagi bangsa hidup setelahnya.
Penemuan Penting Mengubah Pola Hidup Romawi Berkat Pemikiran Rakyat Romawi
Bangsa Roma begitu getol menelurkan sejumlah penemuan penting seperti misalnya sarana pemandian bagi rakyat jelata, area MCK umum, hingga koneksi drainase. Sambungan jalur pipa air bersih terbangun di bawah tanah Roma sekitaran 800 sampai 735 sebelum masehi berguna mengalirkan pasokan air.
Jalan raya buatan team divisi pengembangan tata kota Romawi begitu rapi tersusun secara berkesinambungan sehingga sedap mata memandangnya. Penguraian kemacetan dapat teratasi dengan mudah sekaligus lancarnya lalu lintas dapat terwujud otomatis memudahkan segenap penduduk untuk berpindah tempat.
Sepanjang 700 tahun peralihan pemerintahan silih berganti, orang hebat lahir dan meninggal, suku Romawi turun temurun mendirikan 55 ribu mil jalan raya. Mereka sadar betul, bahwa rapinya jalanan arteri sangat krusial dalam proses perpindahan barang, pasokan prajurit, hingga pertukaran info penting.
Tahun baru 2021 sebentar lagi akan segera tiba meninggalkan kekisruhan 2020 dengan segala masalah seperti banjir serta pandemi Covid merugikan. Eh tunggu sebentar, apakah kalian baru saja melihat kalender? Tahukah kamu, almanak atau penanda hari dan tanggal juga merupakan hasil invention Julius Caesar, seorang kaisar Romawi?
Kaisar Julius berpatokan pada siklus perputaran bumi mengelilingi matahari sebagai landasan menanggalkan kalender buatannya meskipun masih terdapat kekeliruan 13 hari jauhnya. Paus Gregorius XIII merevisi kalender tersebut dengan sedikit penyempurnaan berbentuk Gregorian pada 1582 sehingga sempurna sudah sistem penanggalan kita.
Berterima kasih Atas Jasa Besar Bangsa Romawi Membangun Peradaban
Penemuan penting paling bermanfaat menjaga kelestarian budaya serta situs peninggalan sejarah Romawi adalah penggunaan beton khusus pada setiap bangunannya. Bukan sembarang beton, melainkan campuran khusus jauh lebih kuat dan lengket daripada adonan beton masa kini, lagipula ia ramah lingkungan.
Buktinya yaitu adalah temuan sejumlah pakar arkeolog yang bertugas menjelajahi misteri ilmu pengetahuan dalam laut Mediterania berusia 2 ribu tahun. Setelah penelitian selesai keluar hasilnya, betapa takjubnya mereka tatkala mendapati bahwasannya struktur kimiawi adonan beton bangsa Roma sangat solid.
Bukan hanya faktor kimiawi, sifat fisika adonan tersebut jauh melampaui teknologi pencampuran era sekarang dengan sumber daya lebih melimpah sekalipun. Maka dari itu, kita patut bersyukur berkat jasa mereka sehingga masih dapat menikmati kemegahan Colosseum dan sejumlah gedung prasejarah lainnya.
Paling epic menurut kami adalah penggunaan lempengan batu sebagai sarana pencetakan surat kabar oleh perusahaan media massa suku Roma setempat. Meluncur perdana saat menyentuh tahun 131 sebelum masehi, lempengan batu tersebut sangat bermanfaat menyebarkan berita seputar majunya dinasti kaisar.
Nama koran nyentrik ini yaitu “Acta Diurna” apabila kita terjemahkan maka berarti juga Rundown Acara Sehari-hari. Mereka meliput jurnal politik, jalannya sidang, propaganda militer, hingga skandal para pejabat, menjadi makanan sehari-hari rakyat Roma pada umumnya kala itu.