Romawi Kuno Menggunakan Rempah Indonesia

Romawi Kuno Menggunakan Rempah Indonesia Cikal Bakal Penjajahan

Romawi kuno menggunakan rempah Indonesia merupakan penemuan heboh abad ini setelah sekian lama peradaban berjalan ratusan tahun lamanya. Semenjak 2014 lalu para peneliti sains menemukan situs penelusuran sejarah masa lalu tepatnya sekitaran Napoli di Italia bagian selatan.

Hasil sementara cukup mengejutkan ketika mereka berhasil menguak fakta besar bahwasanya pernah tercatat penggunaan rempah dari Indonesia di situ. Fokus para arkeolog tertuju pada residu menu makanan para bangsawan Romawi kuno yang sempat tertimbun bebatuan mineral tertentu hingga menjadi sebuah fosil.

Sekumpulan ilmuwan berpengalaman dibentuk menjadi sebuah satuan team khusus dengan markas pusat di Cincinnati University, AS. Riset tersebut cukup menguras waktu dan tenaga hingga satu dekade lamanya, namun hasil kerja keras mereka terbilang memuaskan dan tidak sia – sia.

bangsa romawi membeli rempah dari pedagang arab dan china

Para peneliti terpilih telah mendedikasikan waktu berharga mereka demi menggali informasi khusus terhadap dua pemukiman elit zaman Romawi kuno. Kedua agen slot kompleks tempat tinggal manusia itu berdomisili dalam wilayah Pompeii, kota maju Romawi yang musnah karena bencana alam berupa letusan gunung berapi.

Para pekerja lapangan sempat mengalami kendala karena reruntuhan Pompeii terselimuti oleh debu bekas lava vulkanis yang tebal. Apabila kita menengok sejarahnya, memang kekuatan dari meletusnya Gunung Vesuvius memang sangat besar dan mengerikan sehingga muntahan lavanya pun bervolume banyak.

Romawi Kuno Menggunakan Rempah Indonesia Hasil Penelitian Belasan Tahun

Pada zaman dahulu kala, rempah dianggap sebagai sebuah barang mewah sehingga harganya berkisar fantastis sampai mampu melebihi emas batangan. Warga Pompeii yang terkenal makmur dan hidup bergelimang harta tentu saja sangggup membeli bumbu mahal ini meskipun harus impor dari luar negeri.

Penelitian menunjukan hasil bahwa menu makanan mereka setara hidangan restoran bintang lima pada masa sekarang yang biasanya terdapat di hotel. Beberapa yang berhasil terdeteksi di antaranya yaitu daging jerapah, ikan asin asal Spanyol, burung pelikan, hingga bermacam rempah khas asli Indonesia.

Romawi Kuno Menggunakan Rempah Indonesia Hasil Penelitian Belasan Tahun

Dengan kata lain, praktek impor rempah – rempah ini sudah terjadi hingga jauh meluas ke seluruh benua Eropa khususnya wilayah kekuasaan Romawi. Ketika mencapai puncak kejayaannya, kekaisaran Romawi berdiri tegak sekitar empat ratus tahun sebelum masehi.

Rempah Indonesia mempunyai kualitas terbaik dan gradenya bisa dikatakan nomor satu sedunia pada masa itu. Oleh sebab itu, kita bisa menyimpulkan bahwa tindakan warga Romawi kuno menggunakan rempah Indonesia terbilang perbuatan hedonisme dan masuk kategori foya – foya.

Mereka juga kerap kali memamerkan kegiatan memakan masakan berbumbu rempah asal Indonesia kepada khalayak ramai. Bahkan sesampainya di rumah mereka tidak henti – hentinya mengulang cerita tentang kelezatan makanan yang sudah mengandung rempah asal tanah air kita tercinta.

Romawi Kuno Gemar Memamerkan Kegiatan Layaknya Sosialita

Berdasarkan pernyataan dari seorang filsuf terkenal bernama Seneca, gaya hidup Romawi kuno memang gila segala sesuatu berbau kemewahan. Saking terobsesinya, mereka rela merogoh kerongkongan dengan jari supaya muntah dan bisa melanjutkan memesan menu makanan terbaru lalu menyantapnya.

Meski tergolong orang kaya dan terpandang, namun kelakuan mereka seringkali barbar dan menjijikan layaknya orang kurang berpendidikan. Tatkala mereka memuntahkan makanan, maka ia akan menampungnya sembarangan pada mangkok di sekitarnya atau sekalian langsung saja menumpahkan ke lantai.

rempah memiliki derajat melebihi emas pada masanya

Para kolega yang berada bersamanya pun menganggap hal itu sebagai kejadian normal dan lumrah, bahkan mereka juga melakukan perbuatan serupa. Selain itu, Romawi kuno menggunakan rempah juga sebagai sarana mengawetkan jenazah bagi orang – orang terkenal serta kaya raya di wilayahnya.

Usut punya usut, para saudagar yang berprofesi sebagai pedagang kebanyakan berasal dari Arab serta Tiongkok berkelana hingga ke Eropa. Mereka menjajakan sejumlah rempah penting sehingga dalam tempo singkat mampu hidup bergelimangan harta tanpa perlu harus bersusah payah bekerja keras.

Rempah itu mereka dapatkan dari Indonesia, namun mereka merahasiakannya rapat – rapat sehingga sulit dilacak sumber pasokannya. Itulah sebabnya Romawi kuno tidak sempat mengunjungi Indonesia dan keburu punah sebelum berhasil menemukan sumber asli pasokan rempah ternama yaitu Indonesia.